Representasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Media Massa Elektronik Islami (Studi Analisis Wacana Kritis)

Faiq, Ainurrofiq Representasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Media Massa Elektronik Islami (Studi Analisis Wacana Kritis). Project Report. LPPM IAIN Ponorogo.

Preview

Text Representasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Media Massa Elektronik Islami.pdf Download (866kB) | Preview

Abstract

Sebagai seorang tokoh yang menduduki jabatan strategis Basuki Tjahaja Purnama sering diberitakan dalam berbagai media massa baik cetak maupun elektronik. Pemberitaan semakin gencar ketika Ahok digadang-gadang akan menjadi kandidat kuat untuk memenangi pemilihan gubernur Jakarta pada tahun 2017. Portal media online “islami” juga tidak ketinggalan memberitakan kiprah Ahok selama menjadi gubernur Jakarta. Pemberitaan dari media elektronik islami tentang Ahok ini menarik untuk dikaji karena berpotensi menampilkan isu etnis dan agama sebagai topik utamanya mengalahkan topik yang lain terkait dengan kinerja Ahok.
Berdasarkan masalah di atas peneliti ingin menjawab dua rumusan penelitian berikut, yaitu 1) Bagaimanakah Ahok direpresentasikan dalam media massa elektronik www.voa-islam.com, www.arrahmah.com, www.moslemforall.com, dan www.eramuslim.com? 2. Bagaimanakah cerminan ideologi media massa elektronik www.voa-islam.com, www.arrahmah.com, www.moslemforall.com, dan www.eramuslim.com berdasarkan pada produk wacana yang digunakan untuk merepresentasikan Ahok?
Penelitian memerlukan tiga tahapan strategis yang berurutan, yaitu: penyediaan data, analisis data dan penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi, sementara analisanya menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan analisis wacana kritis sebagai pisau analisisnya, sedangkan penyajian hasil analisis data adalah dengan pemaparan informal, yaitu dengan cara menuliskan hasil analisis tanpa menggunakan lambang-lambang atau kode-kode linguistik.
Setelah melakukan penelitian dapat diambil kesimpulan, yaitu: Dalam media elektronik islami www.voa-islam.com, www.arrahmah.com, dan www.eramuslim.com Ahok direpresentasikan secara tidak seimbang (misrepresentasi). Ahok dalam media elektronik tersebut hanya ditampilkan satu sisi saja, yaitu sisi negatifnya. Peneliti samasekali tidak bisa menemukan sisi positif dari Ahok dari wacana isi berita pada ketiga situs islami tersebut. Strategi misrepresentasi yang dipakai ketika menggambarkan Ahok adalah ekskomunikasi, ekslusi, dan marginalisasi. Sementara dalam www.moslemforall.com Ahok direpresentasikan secara seimbang, ada kalanya Ahok ditampilkan secara positif ada kalanya juga ditampilkan secara negatif. Bahasa yang digunakan juga apa adanya dan mencerminkan realitas yang terjadi.
Berdasarkan pada produk wacana yang dihasilkan ketika merepresentasikan Ahok dapat diketahui bahwa ideologi yang dianut oleh www.voa-islam.com, www.arrahmah.com, www.eramuslim.com adalah ideologi skriptualis. Ideologi ini lebih menekankan pada aspek legal formal ajaran agama, dalam arti hanya semata-mata bertumpu pada teks yang dijadikan sebagai pedoman baku serta kurang memiliki tempat bagi reinterpretasi. Atas dasar itulah maka produk wacana yang aktornya Ahok selalu ditampilkan dengan perspektif yang buruk karena bagi mereka secara tekstual haram hukumnya untuk memilih pemimpin non-muslim. Sedangkan situs www.moslemforall.com menagunut ideologi subtansialis. Ideologi ini tidak terkungkung oleh nilai-nilai normatif, sehingga lebih leluasa dalam memahami teks secara terbuka dan dinamis. Pemahaman pada substansi seperti itu dapat membentuk kapasitas akomodatif terhadap realitas perbedaan. Sehingga dalam menyampaikan wacana isi berita tentang Ahok situs ini tidak langsung menghakimi dengan representasi yang negatif.

Actions (login required)

View Item