SPIRIT NAHDLATUT TUJJAR: Gerakan Sosial NU Membangun Ekonomi Syari’ah

Aminuddin, Luthfi Hadi and Ulfah, Isnatin (2020) SPIRIT NAHDLATUT TUJJAR: Gerakan Sosial NU Membangun Ekonomi Syari’ah. PT. Nasya Expanding Management, Pekalongan. ISBN 978-623-5668-14-7

[img]
Preview
Text
Spirit Nahdlatut tujjar.pdf

Download (19MB) | Preview

Abstract

Satu fakta yang menarik untuk diungkap adalah keteladanan para pendiri NU dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Kiai Wahab Hasbullah beserta teman-temannya mendirikan sejak awal memastikan bahwa peran Nahdlatut Tujjar adalah dalam memberdayakan ekonomi umat. Karenanya, keinginan mulia ini mendapat dukungan dari para pendiri NU, yang kebanyakan adalah para pedagang atau sekurang-kurangnya mempunyai unit produksi yang membuat mereka bisa mandiri secara ekonomi. Berkaitan dengan pendirian Nahdlatut Tujjar, Kiai Hasyim Asy'ari meminta rasa peduli Ulama terhadap masyarakat muslim karena banyaknya permasalahan terhadap perekonomian umat. Kiai Hasyim Asy'ari melakukan hal seperti itu kepada para Ulama karena mereka pemimpin dan panutan umat. Semangat Kiai Hasyim bisa dimaknai sebagai pembuktian bahwa tugas Kiai atau agamawan bukan saja menjadi sumber pengetahuan ilmu agama, tapi harus ada dalam dirinya keterlibatan menyelesaikan problem keumatan, khususnya ekonomi mengingat pesan akan mereka yang miskin akan berdampak pada perilaku kufur.

Mayoritas warga Nahdliyin berada dalam lingkungan pedesaan, yakni bertani dengan tanaman yang berbeda-beda. Melihat kondisi ini perlu adanya pengembangan ekonomi. Hal ini disadari para Kiai sesuai dengan semangat yang ada dalam sabda Nabi Muhammad Saw. yang artinya “kefakiran akan mendekatkan pada kekufuran”. Itu artinya, usaha pendirian Nahdlatut Tujjar mencerminkan semangat bahwa dalam ekonomi Islam pemenuhan kebutuhan dasar akan sangat mempengaruhi keimanan dan kecIslam-an seseorang. Pergerakannya berbanding lurus dengan konsistensi dan fokus yang menjadi sasaran pasarnya. Gerakan para kiai dengan Nahd/atut Tujjar sebagaimana di atas hadir menjadi inspirasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ponorogo untuk melakukan gerakan sosial kemandirian ekonomi dengan mendirikan PT Bintang Swalayan.

Buku yang berjudul Spirit Nahdlatut Tujjar: Gerakan Sosial Membangun Ekonomi Syari'ah ini merupakan hasil penelitian penulis dalam mencermati dan mengkaji gerakan sosial kemandirian PCNU Ponorogo melalui PT Bintang Swalayan. Tema ini menarik untuk diteliti karena beberapa alasan. Pertama, dalam hal pembukaan usaha swalayan, Bintang Swalayan menjadi unit usaha yang pertama di daerah Jawa Timur. Kedua, dalam hitungan dua bulan, PCNU Ponorogo mampu menggerakkan jama'ah untuk turut serta dalam pembelian saham bintang swalayan hingga Rp1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah), sebuah kontribusi yang luar biasa. Jama'ah yang selama ini dipersepsikan malas diajak bergerak dalam bidang ekonomi, begitu disentil, dipicu dengan gerakan kemandirian, di luar dugaan, mereka sangat antusias untuk menyambut usaha tersebut. Ketiga, kehadiran Bintang swalayan mendapat apresiasi dari Pengurus Wilayah NU Jawa Timur yang pada even NU Award, NU Jawa Timur tahun 2017 menjadi pemenang. Bahkan PWNU Jawa Timur menjadikan Bintang Swalayan sebagai pilot project bagi perintisan pendirian swalayan di berbagai PCNU Jawa Timur. Keempat, di pertengahan tahun 2017 beberapa PCNU Se-Jawa Timur mengadakan studi banding ke Bintang Swalayan untuk bersosialisasi terkait bagaimana konsep pendirian Bintang Swalayan dari awal hingga berdiri. Dari kegiatan studi banding itu banyak yang tertarik dan ingin mendirikan usaha serupa. Pada bulan September 2017 berdirilah NUsantara Mart di Rejotangan Tulungagung. Disusul cabang-cabang NUsantara Mart Lain yang berdiri di Pacitan, Bojonegoro, Trenggalek, Madiun, Mojokerto, dan Sidoarjo.

Dalam buku ini, penulis memaparkan beberapa hal yang mendasar antara lain: (1) Latar belakang gerakan sosial kemandirian ekonomi NU Ponorogo adalah keinginan bersama agar jam'iyah NU bisa mandiri secara ekonomi dalam menggerakkan dan mencukupi kebutuhan organisasi dan serta membangun kesadaran jamaah untuk membangkitkan gerakan kemandirian ekonomi, (2) Gerakan sosial kemandirian ekonomi NU ponorogo secara garis besar melalui dua tahap, farming terdiri dari tahap kegisahan dan kegusaran dan mobilisasi terdiri dari tahap formalisasi dan pelembagaan. Proses framing dimulai dari adanya sebuah ide dasar dari Rais Syuriah KH. Imam Sayuti tentang kemandirian ekonomi NU Ponorogo yang disampaikan kepada Ketua PCNU Ponorogo Drs. H. Fatchul Azis. Kemudian ide dasar tersebut kemudian disampaikan kepada beberapa Pengurus Cabang baik secara personal maupun melalui pertemuan rutin Pengurus Cabang. Penyampaian ide dasar ini bertujuan agar para pengurus memiliki satu pendapat tentang pentingnya membangun kemandirian ekonomi NU Ponorogo. Orang tersebutlah yang kemudian disebut sebagai aktor dalam membingkai gagasan kemandirian ekonomi NU Ponorogo. Sedangkan pada tahapan mobilisasi dilaksanakan dengan penuangan gagasan kemandirian ekonomi pada kegiatan Konferensi Cabang PCNU Ponorogo pada tanggal 15 Februari 2015 di PP. Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo dan Musyawarah Kerja Cabang I pada tanggal 15 Juni 2015 di PP. Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo. Tahapan ini dalam perspektif teori gerakan sosial dikenal pada tahapan formalisasi gagasan/ide pokok kemandirian ekonomi NU Ponorogo. Sedangkan tahapan pelembagaan gagasan kemandirian ekonomi NU Ponorogo terjadi pada saat dibentuknya tim ekonomi untuk mendirikan Bintang Swalayan. Tahapan dimulai dari penjualan saham bingga pada kegiatan grand opening Bintang Swalayan. Sedangkan dampak dari gerakan sosial kemandirian ekonomi bisa diklasifikasikan pada dampak secara finansial maupun nonfinasiall Dampak secara finansial, keuntungan PT Bintang Swalayan 20% untuk NU Ponorogo, 10% untuk kesejahteraan karyawan, 70% untuk pemilik saham dengan rincian: 20% diterimakan tunai dan 50% untuk pengembangan Swalayan (tetap menjadi hak milik pemegang saham). Sedangkan dampak secara nonfinansial dengan berdirinya PT Bintang Swalayan, pengurus semakin solid dalam melaksanakan kegiatan, meningkatnya jenis kegiatan dan inovasi dalam menjalankan program jam'iyah serta menumbuhkan jama'ah dalam membangun usaha kemandirian ekonomi.

Item Type: Book
Subjects: 14 ECONOMICS > 1402 Applied Economics > 140202 Economic Development and Growth
14 ECONOMICS > 1402 Applied Economics > 140209 Industry Economics and Industrial Organisation
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Syariah
Depositing User: Admin Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 13 Jun 2023 11:39
Last Modified: 13 Jun 2023 11:39

Actions (login required)

View Item View Item