DISKURSUS MAKNA JILBAB DALAM SURAT AL-AHZAB AYAT 59 MENURUT PENDAPAT IBNU KATSIR DAN M. QURAISH SHIHAB

SIDIQ, UMAR (2012) DISKURSUS MAKNA JILBAB DALAM SURAT AL-AHZAB AYAT 59 MENURUT PENDAPAT IBNU KATSIR DAN M. QURAISH SHIHAB. KODIFIKASIA, 6 (1). pp. 161-185. ISSN 1907-6371

[img]
Preview
Text
DISKURSUS MAKNA JILBAB KODIFIKASIA.pdf

Download (279kB) | Preview

Abstract

Artikel ini secara umum bertujuan untuk mengetahui makna jilbab dalam surat al-Ahzab ayat 59. Secara lebih rinci tulisan ini menjelaskan pertama, makna jilbab menurut Ibnu Kathir. Kedua, mengetahui makna jilbab menurut M. Quraish Shihab. Ketiga, menjelaskan penyebab perbedaan pemaknaan jilbab antara perspektif Ibnu Kathir dan M. Quraish Shihab. Artikel ini merupakan hasil kajian library research yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan makna jilbab menurut Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab dengan metode penafsiran muqarrin atau metode komparatif. Ibnu Katsir mengatakan bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuhnya. Sementara, M. Quraish Shihab tidak cenderung mendukung pendapat yang mewajibkan wanita menutup seluruh badannya atas dasar bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat. Ini bukan saja karena lemahnya alasan-alasan yang mereka kemukakan, tetapi juga dengan tampil seperti yang mereka wajibkan berarti gugurlah fungsi hiasan atau keindahan dalam berpakaian, padahal al-Quran sendiri menyebutkan bahwa salah satu fungsi pakaian adalah hiasan. Adapun penyebab perbedaan para ulama dalam memaknai jilbab adalah penafsiran mereka terhadap surat al-Nur ayat 31.

Item Type: Journal Article
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Mr Anwar
Date Deposited: 15 Jan 2018 01:36
Last Modified: 16 Jan 2018 01:58

Actions (login required)

View Item View Item