Teolog Versus Filosof Debat tentang Tuhan dan AIam antara Teolog dengan Filsuf Peripatetik

Ngadhimah, Mambaul (2014) Teolog Versus Filosof Debat tentang Tuhan dan AIam antara Teolog dengan Filsuf Peripatetik. STAIN Ponorogo Press, IAIN Ponorogo. ISBN 978-602-9312-47-8

Preview

Text TEOLOG VERSUS FILOSOF 2014.pdf Download (56MB) | Preview

Abstract

Buku perdebatan teolog asy'ariah dan mu'tazilah versus filosof muslim peripatetic pada periode 1000-1095 M dengan tokoh al-Farabi, al-Kindi, Ibnu sina, memfokuskan pada kajian perdebatan tentang Tuhan dan alam serta implikasinya pada pemanfaatan metode dan materi filsafat. Pendekatan koherensi dipakai filsuf peripatetik cara mencapai kebenaran koherensi mnekankan kepada argumentasi logis disertai abstraksi sesuai dengan kebenaran praktis. Para teolog menggunakan pendekatan korespondensi, rasio dimanfaatkan untuk membuktikan kebenaran teks.
Pembahasan materi filsafat oleh filsuf peripatetic baik: al-Farabi, al-Kindi dan Ibnu sina dalam membahas Tuhan dan alam dasar pemikirannya memakai logika aristotelian yang diterjemahkan dengan neopratonisme dengan model abstraksi emanasionisme, untuk memenuhi tuntutan rasional akal terhadap the one-the many. Ibnu Sina menjelaskan wahyu sebagai pancaran, dan malaikat adalah kekuatan yang memancarkan, oleh karena itu kerasulan adalah bagian dari pancaran tersebut. Sementara itu teolog asy'ariah menolak paham kausalitas aristotelian, dengan menawarkan atomisme konseptual, segala sesuatu disebabkan langsung oleh Tuhan, setiap sebab adalah sebab transenden. Api itu panas, "secara alami" ia bukan karena panas, tetapi karena Tuhan berkehendak demikian.

Actions (login required)

View Item