MENOLAK ANTIKUARIANISME TAFSIR AL-QUR’AN

Rohmanu, Abid (2019) MENOLAK ANTIKUARIANISME TAFSIR AL-QUR’AN. [Seminar and Workshop] (Unpublished)

[img]
Preview
Text
MENOLAK ANTIKUARIANISME TAFSIR.pdf

Download (133kB) | Preview

Abstract

Wacana tafsir al-Qur’an lebih banyak bertendensi dogmatis-ideologis ketimbang akademis. Pendekatan yang dipakai bercorak normatif-tekstual dan berkecenderungan abai terhadap realitas kesejarahan. Yang terjadi kemudian adalah perkembangan tafsir yang bersifat – meminjam istilah Kuntowijoyo - involutif, yakni perkembangan “ke dalam”. Perkembangan involutif ditandai oleh wacana tafsir yang berkutat pada teks (hawl al-nash) dengan gerakan tafsir “dari teks ke teks”. Model tafsir ini berpotensi mengebiri jargon al-Islam shalih li kull zaman wa makan. Dogmatisme tafsir bisa berimplikasi pada kemunduran peradaban. Sebagaimana, poros peradaban Islam adalah teks (al-Qur’an), maka model interaksi umat dengan teks menentukan corak peradaban.
Berdasar konteks di atas, Buku karya Abad Badruzaman hadir dengan judul Dialektika Langit dan Bumi: Mengkaji Historisitas al-Qur’an melalui Studi Ayat-Ayat Makki-Madani dan Asbab al-Nuzul. Badruzaman mengawali bukunya dengan proposisi bahwa al-Qur’an tidak turun dalam ruang hampa, ia tidak pula mendekte realitas. Al-Quran turun secara gradual untuk menyapa dan berdialog dengan realitas secara berimbang. Konsep ayat-ayat makkiyah dan madaniyah serta konsep asbab al-nuzul dalam Ilmu al-Qur’an adalah bukti konkrit sapaan al-Qur’an terhadap realitas (h. 9). Tetapi sayangnya, tegas Badruzaman mengawali tesisnya, kajian makkiyah-madaniyah dan asbab al-nuzul belum beranjak dari tataran yang bersifat normatif. Padahal konsep-konsep ini berpotensi besar dikembangkan dari aspek pendekatan dan wawasan, termasuk pendekatan sosio-historis (h. 10). Berdasar tesis tersebut, buku ini konsen pada tujuan: pertama, mengeksporasi konsep makkiyah-madaniyah dan asbab al-nuzul dari sejumlah literatur Ilmu-Ilmu al-Qur’an. Kedua, revitalisasi pemahaman terhadap konsep-konsep tersebut, dan ketiga, menerapkan pendekatan historis-sosiologis dalam tafsir (h. 15).

Item Type: Seminar and Workshop
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Dr. Abid Rohmanu
Date Deposited: 14 Mar 2019 03:20
Last Modified: 14 Mar 2019 03:20

Actions (login required)

View Item View Item