Acculturation of Javanese And Malay Islam in Wedding Tradition of Javanese Ethnic Community at Selangor, Malaysia

Rohmanu, Abid (2016) Acculturation of Javanese And Malay Islam in Wedding Tradition of Javanese Ethnic Community at Selangor, Malaysia. KARSA: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, 24 (1). pp. 52-66. ISSN 2442-4285

[img]
Preview
Text
1008-1584-1-SM(1).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (238kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat akulturasi Islam Jawa dan Melayu pada pernikahan masyarakat etnik Jawa di selangor, Malaysia. Menurut teori budaya, setiap budaya mempunyai keunikan sebagaimana keunikan individu. Keunikan budaya pernikahan masyarakat etnik Jawa di selangor diyakini sebagai proses negosiasi budaya Jawa terhadap budaya Melayu. Teori akulturasi dipakai dalam penelitian ini untuk membantu menjelaskan dan memahami data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi pernikahan etnik Islam Jawa di Selangor menunjuk pada tingkat akulturasi yang tinggi. Dalam bahasa antropologi, akulturasi tersebut mengarah pada “subtitusi” dan “sinkretisme”. Subtitusi dalam makna tradisi Jawa untuk sebagian besarnya diganti dengan budaya baru (Melayu). Akulturasi juga bisa dikatakan mengarah pada sinkretisme budaya, yakni percampuran dua budaya menjadi budaya baru yang sifatnya khas.

This study is to see the level of acculturation of Javanese and Malay Islams in Javanese community wedding at Selangor Malaysia. According to the theory of culture, each culture has a uniqueness, as a individual uniqueness. The unique culture of Javanese ethnic wedding in Selangor is believed to be a process of negotiation between Malay and Javanese culture.. Acculturation theory is used in this research to explain and understand the reality of that culture. The study concluded that ethnic wedding traditions of Javanese Islam in Selangor pointed to the high level of acculturation. The acculturation leads to a “substitution” and “syncretism”. The substitution refers to the meaning that the Javanese tradition for the most replaced with new cultures (Malay). Acculturation can also be said as a cultural syncretism, the mixing of these two cultures into a new culture that are distinctive

Item Type: Journal Article
Keyword: akulturasi, pernikahan etnik Jawa, subtitusi, sinkretisme
Subjects: ?? 200 ??
?? 2X4 ??
Divisions: ?? s1_as ??
Depositing User: Mr Kardi Kardi
Date Deposited: 01 Mar 2017 04:23
Last Modified: 01 Mar 2017 04:23

Actions (login required)

View Item View Item