Sutoyo, Sutoyo (2014) Integrasi Tasawuf ke dalam Tradisi Kejawen pada Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun Jawa Timur. Doctoral thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
DESERTASI_SUTOYO.pdf Download (5MB) | Preview |
|
|
Text
Ringkasan Disertasi_Sutoyo.pdf Download (680kB) | Preview |
Abstract
Persaudaraan Setia Hati Terate adalah sebuah komunitas yang mengutamakan budi pekerti yang baik, sehingga dalam perjalanan hidupnya komunitas ini sanggup menemukan kebahagiaan dunia dan akhirat. Komunitas ini mengajarkan kepada para siswanya dtentang kebaikan-kebaikan yang universal. Semua siswa apapun agamanya, Muslim atau non-Muslim, bisa menerima dengan baik. Ada perbedaan yang penulis dapati jika mengamati dari pimpinan komunitas ini dari generasi ke generasi, di mana di antara mereka
Dari pimpinan satu dengan pimpinan generasi berikutnya ada beberapa perbedaan dalam menggunakan istilah atau bahasa dalam menyampaikan ajaran sehingga penulis tertarik untuk meneliti ajaran apa seberarnya yang ada dalam Persaudaraan Setia Hati Terate di Madiun.
Hal yang akan digali penulis dalam meneliti ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun adalah (1) Bagian mana saja ajaran tasawuf dan ajaran kejawen yang terintegrasi dalam Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun. (2) Bagaimana pola integrasi tasawuf dengan tradisi kejawin pada Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun. (3) Bagaiman Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun dalam kepemimpinan RM. Imam Kusupangat dengan Persaudaaraan Setia Hati Terate Madiun dalam kepemimpinan H. Tarmaji Budi Harsono SE.
Dari beberapa data yang dihimpun dan dipaparkan dari data dan wawncara dari Informan, penulis menganalisa dengan saksama, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: (1) bagian mana saja ajaran tasawuf dan ajaran kejawen yang terintegrasi dalam Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun (2) Pola integrasi tasawuf dengan tradisi kejawen pada Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun adalah mirip pola wali songo dalam menyebarkan Islam di Indonesia khususnya di Tanah Jawa. Dengan menggunakan kearifan lokal yang tidak mencederai hati masyarakat, namun masyarakat ikut mengamalkan Islam tanpa gejulak. Demikian juga para tokoh Persaudaraan Setia Hati Terate meramu ajarannya untuk disampaikan kepada para siswanya dengan menggunakan istilah ke ESHA an, sehingga warga Persaudaraan Setia Hati Terate bisa mengamalkan ajaran luhur tanpa terasa bahwa asal usul ajaran tersebut dari tasawuf. (3) Persaudaraan Setia Hati Terate di bawah kepemimpinan RM. Imam Kusupangat dan H. Tarmaji Budi Harsono SE ada perbedaan. Pebedaan itu karena dipengaruhi oleh kepribadian masing-masing pemimpin. Pada saat Persaudaraan Setia Hati Terate di kendalikan oleh RM.Imam Kusupangat tampak sekali warna Kebatinan atau aliran kepercayan Jawa (Kejawen). Sedangkan pada masa kepemimpinan H. Tarmaji Budi Harsono sudah mulai kelihatan Kelslamannya. Simbol-simbol Islam sangat tampak, misalnya padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate dilengkapi dengan dua masjid yaitu Masjid Sabbaqul Khairat dan Masjid Umar Faruq. Kajian-kajian kelslaman mulai digalakkan terutama pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat. Kegiatan belajar membaca al Qur'an serta manasik haji dan umrah.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Keyword: | Tasawuf, Integrasi, Tradisi Kejawen |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified |
Depositing User: | Dwi Eliana Sari |
Date Deposited: | 14 Oct 2024 07:49 |
Last Modified: | 14 Oct 2024 07:56 |
Actions (login required)
View Item |